Tulisan
ini berangkat dari kesadaran saya yang berasal dari broken home, tidak ingin
membangun rumah tangga di masa depan dengan ala kadarnya maka saya harapkan
tulisan ini menginspirasi seluruh orang tua di Indonesia khususnya. Broken Home
bukan masalah bagi ku, tetapi sebagai bahan pembalajaran di masa depan
kita.
Dalam
kehidupan karakter membangun bangsa ini sangat bergantung kepada wanita, wanita
itu terkhusus adalah seorang Ibu yang melahirkan, mengampu, dan merawat kita.
Namun kehadiran seorang anak dalam rumah tangga seringnya kurang mendapatkan
perhatian dalam segi pendidikan. Pendidikan tersebut tidak hanya dari
menyekolahkan anak, melainkan dengan membentuk pola keluarga yang harmonis, itu
juga dapat membantu kecerdasan dan pondasi seorang anak dalam berperilaku.
Kebanyakan
orang-tua hanya menuntut anaknya, tetapi tidak menuntun secara jasmani dan
rohani. Maksud dari jasmani orang-tua harus memperhatikan dari segi gizi bagi
perkembangan anak itu sendiri, dan rohani ialah pendidikan dalam agama guna
membangun pemikiran dan perilaku anak sesuai dengan kaidah dari keyakinan yang
kita anut serta dukungan moral yang amat sangat berpengaruh bagi kepercayaan
diri anak tersebut.
Ajarkanlah
anak tentang hidup dengan kesederhanaan. Seperti Warren Buffet salah seorang
pengusaha pemilik berbagai macam usaha bahkan pabriknya. Beliau salah seorang
yang kaya raya dan juga mendermakan kekayaannya sebanyak 31 juta dollar atas
kegiatan kemanusiaan.
Meski
ia memiliki harta yang berlimpah seperti Pabrik jet Warren Buffet tetap memilih
hidup dengan rumah yang dibelinya sejak 50 tahun dengan 3 kamar tidur, dan
meskipun dapat membeli pabrik handphone ia tak membawa sebiji pun telepon
genggam kemana pun ia pergi, tidak ada kekayaan yang berlebih didalamnya.
Warren Buffet mengatakan “Meski sederhana, semua yang saya perlukan ada di
dalamnya. Jangan membeli barang berlebih yang memang tidak diperlukan”. Ajarkanlah anak dalam perihal seperti kisah
di atas agar rasa gengsi tidak menyiksanya di masa yang akan datang.
Tuhan
telah mengistimewakan kita sebagai orang-tua, saat amanah dari surga itu di
percayakan kepada kita, amanah itu adalah anak. Membangun keluarga bukan hanya
memiliki basic pencaharian semata, tetapi juga membutuhkan basic ilmu dalam
mendidik keluarga terlebih kepada anak. Hidup berkeluarga bukan hanya masalah
memberi makan tetapi juga memberikan pendidikan. Ingatlah anak adalah anugerah
yang di hadiakan Tuhan kepada sepasang kekasih dalam bahtera rumah-tangga.
Karena anak memudahkan pekerjaan orang-tua dengan doa-doa tulusnya. Maka dengan
pematangan konsep mendidik dan membesarkannya jangan pernah ada rasa lelah dan
jera, karena dengan kehadiran si buah hati maka lengkaplah kesempurnaan hidup
ini. Anak adalah amanah dari Tuhan, yang akan menjadi jaminan kita baik di
duniawi maupun ukhrawi. Untuk menyambung silahturahmi silahkan follow saya di
via twitter @MotivAkbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar