Selasa, 03 Desember 2013

Ibu Adalah Perpustakaan Pertama dan Utama Ku, dan Ayah Adalah Suri Tauladan Ku



Tulisan ini berangkat dari kesadaran saya yang berasal dari broken home, tidak ingin membangun rumah tangga di masa depan dengan ala kadarnya maka saya harapkan tulisan ini menginspirasi seluruh orang tua di Indonesia khususnya. Broken Home bukan masalah bagi ku, tetapi sebagai bahan pembalajaran di masa depan kita.  
Dalam kehidupan karakter membangun bangsa ini sangat bergantung kepada wanita, wanita itu terkhusus adalah seorang Ibu yang melahirkan, mengampu, dan merawat kita. Namun kehadiran seorang anak dalam rumah tangga seringnya kurang mendapatkan perhatian dalam segi pendidikan. Pendidikan tersebut tidak hanya dari menyekolahkan anak, melainkan dengan membentuk pola keluarga yang harmonis, itu juga dapat membantu kecerdasan dan pondasi seorang anak dalam berperilaku.
Kebanyakan orang-tua hanya menuntut anaknya, tetapi tidak menuntun secara jasmani dan rohani. Maksud dari jasmani orang-tua harus memperhatikan dari segi gizi bagi perkembangan anak itu sendiri, dan rohani ialah pendidikan dalam agama guna membangun pemikiran dan perilaku anak sesuai dengan kaidah dari keyakinan yang kita anut serta dukungan moral yang amat sangat berpengaruh bagi kepercayaan diri anak tersebut.
Ajarkanlah anak tentang hidup dengan kesederhanaan. Seperti Warren Buffet salah seorang pengusaha pemilik berbagai macam usaha bahkan pabriknya. Beliau salah seorang yang kaya raya dan juga mendermakan kekayaannya sebanyak 31 juta dollar atas kegiatan kemanusiaan.
Meski ia memiliki harta yang berlimpah seperti Pabrik jet Warren Buffet tetap memilih hidup dengan rumah yang dibelinya sejak 50 tahun dengan 3 kamar tidur, dan meskipun dapat membeli pabrik handphone ia tak membawa sebiji pun telepon genggam kemana pun ia pergi, tidak ada kekayaan yang berlebih didalamnya. Warren Buffet mengatakan “Meski sederhana, semua yang saya perlukan ada di dalamnya. Jangan membeli barang berlebih yang memang tidak diperlukan”.  Ajarkanlah anak dalam perihal seperti kisah di atas agar rasa gengsi tidak menyiksanya di masa yang akan datang.
Tuhan telah mengistimewakan kita sebagai orang-tua, saat amanah dari surga itu di percayakan kepada kita, amanah itu adalah anak. Membangun keluarga bukan hanya memiliki basic pencaharian semata, tetapi juga membutuhkan basic ilmu dalam mendidik keluarga terlebih kepada anak. Hidup berkeluarga bukan hanya masalah memberi makan tetapi juga memberikan pendidikan. Ingatlah anak adalah anugerah yang di hadiakan Tuhan kepada sepasang kekasih dalam bahtera rumah-tangga. Karena anak memudahkan pekerjaan orang-tua dengan doa-doa tulusnya. Maka dengan pematangan konsep mendidik dan membesarkannya jangan pernah ada rasa lelah dan jera, karena dengan kehadiran si buah hati maka lengkaplah kesempurnaan hidup ini. Anak adalah amanah dari Tuhan, yang akan menjadi jaminan kita baik di duniawi maupun ukhrawi. Untuk menyambung silahturahmi silahkan follow saya di via twitter @MotivAkbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar