27 May 2014 Tanggal ini adalah tanggal bersejarah dihidupku.
Yah bagaimana tidak hari ini adalah hari dimana aku menimba ilmu dari seseorang
wanita yang membuatku berdecak kagum Aulia Ariefa namanya. Dengan pendekatan
komunikasi zona pribadi dalam artian masuk dalam artian area family, aku
memanggilnya mbak Lia yang notabenenya itu adalah panggilan akrab didalam keluarganya.
Cantik, anggun, dan dewasa itulah dia, pendengar sekaligus
pembicara yang baik. Rasanya indra pendengaran ini tak ingin kehilangan sebait
kata setiap ia berucap. Santun tutur katanya sekaligus baik budi perketinya,
bagaimana tidak ia seperti kakak, sahabat, dan bahkan ibu bagiku, padahal belum
lama ini aku mengenalnya. Memberi wejangan yang sarat akan ilmu dan benih-benih
untuk tetap survive dalam kehidupan.
Ia mengatakan beberapa hal kepadaku bagaimana untuk dapat
mawas diri, mempersiapkan diri dan memantaskannya aku menyebutnya dengan SD
yaitu Sikap Dasar. Mengenai tentakel rezeki dimana kita harus berserah sepenuhnya
kepada Tuhan singkat kata aku menyebutnya SMP yaitu Sikap Mental Positif, kita
harus berani bermimpi berani mencari kemampuan kita dan mendalaminya. Bagaimana menghadapi masa dewasa yang menuntut
kejelian atau yang kusebut SMA yaitu Sikap Mental Analisis. Ia berkata padaku pula
bagaimana memaknai keimanan bukan mengukurnya seperti perumpaan kita melihat
sebuah botol tetapi bagaimana melihat kedalamnya yaitu ketinggian air dari
dalam sebuah botol tersebut. Yah agak filsuf sih, diakan Socrates masa kini
haha
Dan semoga dari
ilmu-ilmu yang dituliskan secara sederhana ini merupakan bagian dari deliberate
practice kita yaitu lahan untuk meningkatkan diri, lebih bertawakal, dan
breakthrough performance di esok hari dan sampai hari selanjutnya.
"Tetaplah
bersikap terbuka untuk ilmu, karena selalu ada perbaharuan atasnya karena ilmu
mengalir kepada mereka yang rendah diri." Thanks mbak Lia ilmunya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar