02/Februari/2014 merupakan perjalanan yang penuh pelajaran bersama
Relawan Turun Tangan Yogyakarta di
Pantai Goa Cemara. Sebelum masuk dalam pencuplikan cerita apa saja hari
ini, penulis mewakili segenap Relawan Turun Tangan Yogyakarta menuturkan
belasungkawa sebesar-besarnya atas beberapa bencana yang menimpa negeri kita tercinta Indonesia belakangan
ini. Seperti banjir, gunung meletus, longsor, banjir bandang, gempa dan
sebagainya, semoga segala perkara yang terjadi semakin mematangkan kita dan
mendewasakan seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Amin
Well tegang banget yah paragraf di atas hehe. Tetap santai kakak, perbaiki posisi duduknya, yuk kita menyelam dalam kata-kata sederhana ini, mencoba mereflesikan kembali apa saja yang kita lakukan hari kemarin. Puji syukur kepada Tuhan YME, dengan semua limpahan rahmatnya sosial project yang kita namakan #reresik atau bersih-bersih tidak mengalami kendala yang serius, hanya buliran rintik-rintik hujan yang sempat menghadang perjalanan kita di pagi hari itu namun tidak memadamkan semangat dari para Relawan Turun Tangan untuk tetap memenuhi planning #reresik yang sudah di bicarakan beberapa minggu lalu.
Perjalanan dengan waktu
tempuh sekitar 1 jam 30 menit yang harusnya hanya memakan waktu kurang lebih 1 jam saja. (read namun 30 menit: karena pemandu perjalan sebut saja Laili sebagai
tersangka utama penyebab keterlambatan, dengan percaya dirinya memimpin iring-iringan kendaraan Relawan Turun Tangan dengan mengambil jalur yang
notabenenya lebih jauh dari jalur semestinya haha). Namun itu bukan problem
mungkin Tuhan telah memberikan waktu yang lebih lama, agar Para Relawan Turun
Tangan semakin memiliki banyak waktu untuk
bersama. #Ahay J
Singkat cerita sampailah kami di Pantai Goa Cemara, kebetulan lokasi tersebut di penuhi dengan pohon cemara. Sejuk rasanya di tambah semilir angin pantai menyapa kedatangan para Relawan Turun Tangan. Cuaca saat itu masih mendung dan rintik-rintik hujan yang masih menemani agenda hari itu, namun untuk mempersingkat waktu kami langsung menuju ke arena games, jarakanya sekitar 150 meter dari tempat parkir kendaraan.
Sesampainya di arena
games para Relawan Turun Tangan menyimpan terlebih dahulu barang bawaan sambil
mempersiapkan bebarapa perlengkapan seperti handycam dan camera guna keperluan
dokumentasi sekaligus adapula yang sibuk memakai baju baru Turun Tangan. #Ciee
baju baru. J
Adapun beberapa games sangat
membutuhkan kerja tim yang baik. Ada yang terjatuh, ada yang gag punya
kelompok, ada yang bertubrukan kepalanya karena tidak sengaja dan paling parahnya
mas Lutfi Lupet mengatakan “Ada yang ganjel” hahaha. Akhirnya games pun
berakhir, ditutup dengan tertawa juga tepuk tangan para Relawan Turun Tangan
Yogyakarta.
Next, Relawan Turun
Tangan selanjutnya melakukan agenda inti. Apakah agenda intinya? Yah tepat ,
kita langsung bergerak menuju bibir pantai dengan antusias dan semangat 45. Kami
segera menyingsingkan lengan baju dan inilah momentum yang paling ditunggu.
Ratusan tangan pangeran dan bidadari hidup pun akhirnya turun tangan untuk
membersihkan sampah-sampah yang berserakan.
Setelah menyisir bibir
pantai dan membersihkan sampah, para Relawan Turun Tangan masuk pada sesi perkenalan
dan beberapa pembahasan ringan lainnya. Sesi paling penting dan tidak boleh
dilupakan apalagi dilewatkan itu adalah sesi pengambilan gambar seluruh Relawan
Turun Tangan. Dengan pengambilan gambar ini berakhir pula acara reresik hari
itu.
Hemmm jujur tanggal 02 Februari 2014 adalah hari dan weekend paling berkesan. Berkesan bukan hanya tentang reresiknya saja, tetapi lebih berkesan lagi ketika melihat para pemuda/i Indonesia dengan sukarela memunguti sampah yang mereka lihat.
Salah satu statemen dari salah satu Relawan Turun Tangan
sebut saja Bunga, karena penulis lupa namanya hihi, beliau mengatakan “Sampah itu bukanlah sampah, tapi sampah itu adalah
orang yang melihat sampah tapi tak mau turun tangan mengambilnya.”
Semoga
tulisan ini menyampaikan pesan dibalik kesan dari Relawan Turun Tangan
Yogyakarta di tanggal 02 Februari 2014. Dan harapannya agar teman-teman pembaca
juga bisa ikut andil ya dalam cerita Turun Tangan selanjutnya untuk membangun
Indonesia bersama-sama. Turunkan Tangan mu maka hati mu akan paham betapa berartinya
peran mu untuk pembangunan Indonesia. Sampai ketemu di agenda selanjutnya
teman-teman. J
"Kebaikan
yang tidak terorganisir akan kalah oleh kejahatan yang terorganisir dengan baik
(Ali Bin Abi Thalib)"
OKE. Gue akuin, GUE SALAH -___- hahahahahaha
BalasHapusnggak ada yang salah.........
BalasHapussueruuuuuuuuu
seulilululu
om akbar prima jozzzzzzzz.......
BalasHapusmantabbbb blo............
lanjutkan,,,,,,,,,,,,
HAHA gag usah pakai panggilan blo gitu juga kali mas. Sakit, sakit nih hati más.
BalasHapus