Minggu, 23 Maret 2014

Pie Perasaan Mu #RCoSSolo2014

22 Maret 2014 di pagi sabtu yang hangat, sabtu yang berkesan, tepat pukul 9 pagi aku bergegas meninggalkan asrama menuju kediaman Agus Putranto salah satu guru yang sarat pengalaman. Setelah tiba di rumah mas Agus aku langsung mengeluarkan salah satu buku perdana milikku. Terbitnya buku ini sebenarnya tidak lepas dari peran beliau karena tepat pada halaman 13-17 ada kisah beliau yang tertulis, kisah hidup yang sungguh menginpirasi.

Saya membacakan kisah tersebut kepadanya, terlihat dipelupuk mata mas Agus ada air mata yang berlinang aku tahu itu merupakan air mata kebanggaan, serta air mata kekuatan. Beberapa menit kemudian kami melanjutkan agenda hari itu menuju Solo untuk mengisi acara Red Carpet Of Success tepatnya di Universitas Muhamadiyah Solo. Untuk sampai ke lokasi kami harus berpindah transportasi dari motor ke bus antar kota. Waktu tempuh dari Jogja ke Solo memakan waktu sekitar 2 jam. Di dalam bus kami bercerita tentang masa-masa kuliah mas Agus yang katanya “dulu saya waktu kuliah setiap hari naik bus sendiri sampai ke kampus.”
 Bercerita tentang pengalamannya menjadi seorang Ayah, dari kedua anaknya bernama Ikhwan dan Habib. Salah satu cerita yang dipaparkan mas Agus, ketika Ikhwan bangun dari tidurnya ia langsung menghampiri mas Agus dan berkata “pak sanguin doa” maksudnya Ikhwan yang masih di bangku SD meminta mas Agus sebagai ayahnya untuk mendoakannya. Betapa berkesannya saya di usia yang masih kecil Ikhwan sudah bisa berkata amat dewasa seperti itu.

Wah tak heran mas Agus memiliki prestasi yang sangat banyak, karena beliau seorang pejuang, meski dengan keterbatasan namun semangatnya tidak memiliki tapal batas. Beberapa intermeso dari mas Agus membuat saya tertawa lepas, membatin guru saya satu ini ternyata memiliki selera humor yang tinggi juga.
Hingga tibalah kami di Universitas Muhamdiyah Solo, peluh rasanya namun hari itu cerita belum berakhir. Kak Heri Suchaeri beliau merupakan guru nulis dan guru kehidupan ku juga berada disana. Wah terbayar rasanya melihat senyuman guru ku ini. Dan langsung ku salim tangannya dan ku sandarkan kepala ku ke tangannya, sebagai tanda terima kasih ku atas bimbingannya buku ku akhirnya terbit juga.
Melihat antusiasme para trainer sekaligus fasilitator dan para peserta RCOS Solo membuat ku hening dan bergeming. Atmosfer yang sangat kuat, atmosfer perubahan, atmosfer pencapaian keberhasilan dimasa yang akan datang. 

Dan penampilan yang amat menyita perhatian ku adalah peformance dari mas Dinar, temanya tentang Menikah. Semua audience dibuat tertawa tak terkecuali para fasilitator dan panitia acara.
Akhirnya sampailah yang di tunggu-tunggu  Agus Inspirator berdiri di depan panggung, menggugah perasaan semua rekan-rekan yang ada didalam ruangan itu. Kalimat pembukaan pertama beliau “karena saya tidak bisa melihat maka saya mau mendengar tepuk tangan teman-teman semuanya” serentak para peserta dan siapapun yang ada diruangan itu bertepuk tangan.

Suara tepuk tangan yang menyatukan perhatian kami, dan Agus Inspirator pun menghipnotis kami semua, dengan lagu “ketika tangan dan kaki berkata” sungguh kala itu tak ada suara selain suara lantunan lagu dan suara dari mas Agus Putranto yang bergema. Ku lihat reaksi para teman-teman di ruangan itu ada yang memejamkan mata, ada yang menengadahkan kedua tangan, ada yang tertunduk, dan ada pula yang meneteskan air mata. Disambung dengan lagu kedua berjudul “You Raise Me Up” sebelum masuk ke lagu kedua mas Agus meminta kami untuk memvisualisasikan mimpi kami, menghadirkan wajah-wajah orang yang kami sayang. Jujur ku resapi suara mas Agus yang mengiringi lagu You Raise Me Up, pecahhhh kebekuan hati ini tiba-tiba mencair. Ku hadirkan wajah Ibu ku yang sampai hari ini belum bisa ku membahagiakannya, di dalam asa aku berbisik Tuhan berikan hambaMu ini jalan, agar dapat membahagiakan orang-orang yang hamba sayangi.

Akhirnya hari itu kami tutup dengan resonansi jiwa dari mas Brili Agung.


Ya Tuhan kami, Engkaulah sebaik-baiknya pemberi kesejukan, Engkau pertemukan hamba dengan para agen perubahan, para praktisi dan pemenang kehidupan. Eratkanlah persaudaraan kami, jadikan kami makhluk yang bermanfaat. Amin. Pie perasaan mu #RcoS Solo

1 komentar: